Teks Otoritas Kebenaran
Buku
ini berusaha memberikan gambaran lebih terkait hermeneutika al-Qur'an.
Dan, bahwasanya teks bukanlah satu-satunya medium yang memiliki otoritas
untuk memperoleh kebenaran.
Al-Qur’an bisa didekati dari dua sisi:
teologis dan linguistik. Secara teologis, Al-Qur’an adalah kalam Tuhan
yang bersifat absolut, yang kebenarannya tak terbantahkan dalam setiap
ruang dan waktu. Sedangkan secara linguistik, Al-Qur’an adalah fakta
materiil yang berupa rangkaian huruf-huruf yang berbentuk tulisan. Pada
yang pertama, makna Al-Qur’an telah ditetapkan secara apriori terhadap
ujaran atau kalam Tuhan, sedangkan pada yang kedua diperoleh melalui
mekanisme linguistik.
Yang pertama cenderung mengulang-ulang apa yang
sudah ada, sementara yang kedua cenderung mencari kemungkinan lain
sesuai dengan mekanisme hubungan teks dengan di luar teks. Inilah
pertarungan pemaknaan yang mendominasi khazanah keilmuan Islam hingga
saat ini.Al-Qur’an bisa didekati dari dua sisi: teologis dan linguistik.
Secara teologis, Al-Qur’an adalah kalam Tuhan yang bersifat absolut,
yang kebenarannya tak terbantahkan dalam setiap ruang dan waktu.
Sedangkan secara linguistik, Al-Qur’an adalah fakta materiil yang berupa
rangkaian huruf-huruf yang berbentuk tulisan. Pada yang pertama, makna
Al-Qur’an telah ditetapkan secara apriori terhadap ujaran atau kalam
Tuhan, sedangkan pada yang kedua diperoleh melalui mekanisme linguistik.
Yang pertama cenderung mengulang-ulang apa yang sudah ada, sementara
yang kedua cenderung mencari kemungkinan lain sesuai dengan mekanisme
hubungan teks dengan di luar teks. Inilah pertarungan pemaknaan yang
mendominasi khazanah keilmuan Islam hingga saat ini.
0 comments:
Post a Comment